Nasional

Prabowo Minta Uang Rp13 Triliun Hasil Sitaan Korupsi Digunakan Untuk Pendidikan

Tuesday, 21 October 2025 15:47 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto. (Foto: Instagram @menkeu)

Radarsuara.com - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk mengalokasikan dana Rp13 triliun hasil sitaan kasus korupsi minyak sawit mentah (CPO) ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Instruksi tersebut disampaikan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Prabowo mengatakan, dana tersebut perlu digunakan untuk masa depan pendidikan Indonesia, terutama dalam memperluas beasiswa dan mendukung riset anak bangsa.

“Mungkin sebagian bisa kita taruh di LPDP untuk masa depan,” ujar Prabowo di hadapan jajaran menterinya.

Tahun ini, LPDP diketahui hanya membuka kuota 4.000 penerima beasiswa, turun hampir setengah dari tahun 2024 yang mencapai 8.592 orang.

Dana Rp13 triliun itu sebelumnya baru saja diserahkan Kejaksaan Agung kepada negara sebagai hasil penyitaan kasus korupsi CPO yang melibatkan sejumlah perusahaan besar.

Jaksa Agung ST Burhanuddin menjelaskan, nilai total uang pengganti seharusnya mencapai Rp17,7 triliun, namun baru Rp13,2 triliun yang berhasil diserahkan ke negara.

Uang itu berasal dari PT Wilmar Group, sementara PT Musim Mas dan Permata Hijau Group meminta penundaan pembayaran.

Dalam amar putusan kasasi Mahkamah Agung, ketiga perusahaan tersebut dinyatakan bersalah melanggar Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. PT Wilmar diwajibkan membayar uang pengganti senilai Rp11,8 triliun, PT Musim Mas Rp4,89 triliun, dan PT Nagamas Palmoil Lestari (anak usaha Permata Hijau Group) Rp937 miliar.

Selain untuk LPDP, Prabowo juga menegaskan agar dana tersebut dimanfaatkan untuk memperbaiki fasilitas pendidikan dan membangun kampung nelayan di berbagai daerah.

Ia menilai, penyediaan fasilitas seperti cold storage di pesisir akan membantu nelayan menjaga kualitas hasil tangkapan hingga siap dipasarkan.

“Kita harus gunakan uang ini untuk kepentingan rakyat, untuk pendidikan dan kesejahteraan,” tegasnya.

Penyerahan dana hasil korupsi ini disebut Prabowo sebagai simbol awal perubahan tata kelola keuangan negara yang lebih bersih.

“Ini tanda baik bagi pemerintahan kita. Uang yang dulu dicuri kini kembali untuk membangun masa depan bangsa,” ujarnya.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...