Pertanian dan Peternakan

Percepat Program Strategis, Kementan Optimalisasi Kebijakan CSR dan Oplah

Monday, 03 November 2025 20:04 WIB
Percepat Program Strategis, Kementan Optimalisasi Kebijakan CSR dan Oplah (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian kembali menghadirkan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 36, pada Jumat (31/10/ 2025). 

Mengusung tema “Optimalisasi Kebijakan Cetak Sawah Rakyat (CSR) dan Oplah untuk Mewujudkan Swasembada Pangan,” kegiatan ini menjadi wadah sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, penyuluh, dan petani dalam mempercepat implementasi program strategis pertanian nasional.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas basis produksi pangan melalui program Cetak Sawah Rakyat atau CSR.

Pemerintah menargetkan pencetakan sawah seluas 400 ribu hektare dengan anggaran sekitar Rp10 triliun pada tahun 2026 dan program tersebut akan dilaksanakan secara bertahap di berbagai daerah prioritas, ujarnya.

Mendukung pernyataan Mentan, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Kementerian Pertanian mendorong intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan melalui peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul, pemanfaatan teknologi, dan inovasi. Sementara itu, ekstensifikasi didorong melalui program Oplah pada lahan rawa dan cetak sawah rakyat,” jelas Kabadan Santi.

Sementara, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian IGST. Made NGR Kuswandana menegaskan peran krusial penyuluh dalam keberhasilan program ini.

“Penyuluh pertanian harus hadir sebagai pendamping utama petani dalam mengimplementasikan program pemerintah, termasuk cetak sawah dan optimalisasi lahan. Pendampingan yang intensif akan menentukan keberhasilan di tingkat akar rumput,” ujar Made.

Menurut Narasumber MSPP, Ketua Kelompok Substansi Evaluasi dan Laporan, Sekretariat Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian, Saefuddin menjelaskan arah kebijakan nasional dalam pengembangan lahan pertanian baru dan penguatan infrastruktur irigasi.

Dalam paparannya, Saefuddin menyatakan bahwa program cetak sawah merupakan langkah strategis memperkuat basis produksi pangan nasional. Hingga akhir Oktober 2025, pemerintah telah mencetak sekitar 25 ribu hektare lahan baru di 17 provinsi, dengan target peningkatan hingga 250 ribu hektare pada tahun mendatang. 

Progres program juga menunjukkan capaian positif dengan kontrak studi identifikasi (SID) 88,28 %, kontrak produksi 72 %, dan realisasi fisik 18,16 %, ucapnya. 

Kegiatan MSPP menjadi bukti nyata komitmen Kementerian Pertanian dalam mendukung visi Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Dengan penguatan kebijakan, sinergi antar-lembaga, dan pendampingan lapangan yang berkelanjutan, program CSR diharapkan mampu menjadi katalis menuju swasembada pangan yang berdaulat dan berkelanjutan. (AL/NF)

 (*/Adv) 

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023

Tag Terpopuler