Nasional

Dinilai Lecehkan Kiyai Sampai Diancam Boikot, TRANS7 Justru Dapat Banyak Dukungan Netizen

Wednesday, 15 October 2025 14:45 WIB
Direktur Produksi TRANS7, Andi Chairil. (Foto: Instagram @trans7)

Radarsuara.com - Salah satu stasiun televisi nasional  TRANS7 terancam diboikot usai dinilai lecehkan kiyai dan pondok pesantren Lirboyo, Kediri.

Protes muncul dari beberapa pondok pesantren hingga organisasi islam, termasuk para santri di berbagai daerah.

Protes muncul usai salah satu program acara TRANS7, yaitu Xpose Uncensored diduga menyampaikan video dan narasi yang menggiring opini publik menjadi negatif terhadap pesantren Lirboyo khususnya, dan semua pesantren umumnya.

Dalam acara tersebut, dibahas tentang kultur pesantren yang mengajarkan santri berjalan membukuk hingga menyeret tubuh “Ngesot” di hadapan tokoh agama/guru.

Beberapa pesantren menilai narasi TRANS7 adalah pelecehan, sampai muncul dan ramai gerakan hastag boikot TRANS7.

Menanggapi kritikan tersebut, Direktur Produksi TRANS7, Andi Chairil menyampaikan permohonan maaf melalui Instagram @trans7, dilansir Rabu, 15 Oktober 2025.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, dan TRANS7 telah menjatuhkan sanksi berupa pemutusan hubungan kerja dengan rumah produksi tayangan tersebut,” ungkap Chairil.

Permohonan maaf Trans7 menuai banyak respons. Akan tetapi, kolom komentar postingan tersebut justru dibanjiri dukungan dari netizen.

“Udah bener, ngapain minta maaf?,” komentar akun @akma***7

“udahh gausa klarifikasi udah bener, tenang aja banyak yg dukung wkwk,” timpal akun @faisal**._

“Kadang yang disebut hinaan cuma kebenaran yang nggak enak didengar,” tulis akun @jran***.

Dan masih banyak lagi komentar dukungan lainnya. Di sisi lain banyak juga warganet yang menyerukan boikot TRANS7.

Disclaimer: Artikel ini hanya menyampaikan informasi berdasarkan fakta. Tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun. Setiap kelompok norma dan nilai sosial harus dihormati.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023