Lingkungan Hidup

Menteri Lingkungan Hidup Puji Pola Bank Sampah Sekumpul, Saldo Nasabah Capai Rp 3 Juta

Thursday, 22 May 2025 13:20 WIB
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. (Foto: banjarkab.go.id)

Radarsuara.com - Usai melakukan kunjungan ke Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Tapin, Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq melanjutkan agendanya ke Kabupaten Banjar. Kunjungan dilakukan di Bank Sampah Sekumpul, Jalan Pendidikan, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura.

Kedatangan Menteri Hanif disambut oleh Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi, didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Akhmad Baihaqi serta Direktur Bank Sampah Sekumpul Dewi Heldayati.

Dalam kunjungannya, Hanif Faisol Nurofiq menyerahkan bantuan mobil operasional dari PT Adaro Indonesia, memantau tumpukan sampah kemasan karungan yang telah dibeli dari masyarakat, serta memeriksa buku tabungan nasabah dengan saldo tertinggi mencapai lebih dari Rp 3 juta.

Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, maksud dari kunjungan ini adalah mengawal kebijakan presiden untuk menyelesaikan permasalahan sampah di tanah air yang harus selesai pada tahun 2029. Hal ini dimandatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2025 tentang RPJMN yang harus selesai permasalahan sampahnya 100 persen.

“Sementara pada tahun 2025 ini presiden menargetkan sebesar 51,20 persen,” jelasnya, dikutip kamis, 22 Mei 2025.

Angka tersebut menurut Hanif sangat besar sehingga pihaknya harus diskusi dengan banyak pihak seperti bupati, wali kota dan gubernur untuk bersama sama melakukan penanganan sampah, seperti yang dilakukan Bank Sampah Sekumpul yang telah melayani masyarakat di 15 desa.

“Kita lihat volumenya relatif cukup besar, sudah sangat permanen dan kita akan terus dorong. Pola-pola seperti ini yang sangat ideal untuk dilakukan oleh negara kita, banyak negara-negara maju melakukan dengan cara dua sistem seperti ini,” ujarnya.

Pola tersebut, lanjut Hanif, tidak membebani pemerintah daerah dan pusat, hanya saja memfasilitasi kekurangan-kekurangannya saja, sehingga mampu mereduksi biaya yang cukup tinggi.

“Jangan banyak mengeluh, jangan banyak mengada-ada, ini semua bisa kita tangani, semangatnya dulu yang penting, selalu sehat, kalau semua semangat pasti selesai,” pesannya.

Sementara itu, Direktur Bank Sampah Sekumpul Dewi Heldayati menyampaikan terima kasihnya kepada Menteri LH atas bantuan armada yang diberikan karena memang sangat diperlukan.

“Hari ini kita menunjukkan bahwa di Kabupaten Banjar ada pengelolaan sampah yang seperti ini, yang harus di support oleh pemerintah daerah atau pihak lainnya, untuk mengurangi timbulan sampah dan memperpanjang umur TPA kita,” ucapnya.

Terkait fasilitas yang kurang, Dewi mengakui akan hal tersebut, karena pihaknya berencana bahwa daerah harus memiliki industri persampahan yang besar dengan melakukan produksi bahan baku sendiri hingga hasil produksi bisa langsung dijual ke pasar.

“Seperti pembuatan sedotan, bak mandi dan lain lain yang bahannya dari ini semua, kita harus ke situ, tidak perlu lagi kita mengirim bahan baku ke pulau Jawa. Sehingga harga sampah yang kita beli dari masyarakat bisa meningkat dan minat masyarakat otomatis juga meningkat,” jelas Dewi.

Jumlah nasabah Bank Sampah Sekumpul saat ini tercatat sekitar 3.000 orang, dengan 1.500 di antaranya aktif, serta melibatkan 100 sekolah. Sementara sampah yang sudah dipilah dan ditabung oleh nasabah berkisar antara 5 hingga 7 ton setiap dua bulan.

Editor: mahipal

Komentar

You must login to comment...