Kronologi Ledakan Amunisi di Garut yang Tewaskan 13 Orang
Tuesday, 13 May 2025 09:19 WIB
"Ilustrasi" kronologi ledakan amunisi kadaluarsa di Garut. (Foto: iStockphoto)
Radarsuara.com - Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas akibat ledakan saat proses pemusnahan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Korban terdiri dari anggota TNI Angkatan Darat dan warga sipil.
Dirangkum Radarsuara.com, Selasa (13/5/2025), sebanyak 9 dari 13 korban merupakan warga sipil, sementara 4 lainnya merupakan personel TNI AD.
Hingga saat ini, TNI AD masih melakukan penyelidikan terkait penyebab ledakan dan telah mengirimkan tim investigasi ke lokasi kejadian.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana, mengungkapkan bahwa kegiatan pemusnahan dilakukan oleh Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Peralatan TNI AD.
"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakkan, dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Brigjen Wahyu, dikutip Selasa, 13 Mei 2025.
Ia menjelaskan, pemusnahan amunisi berlangsung pada Senin (12/5) pukul 09.30 WIB. Peledakan awal dilakukan pada dua sumur yang sudah dipersiapkan dan berjalan dengan aman.
"Selanjutnya, penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan. Setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melakukan pengamanan dan setelah dinyatakan aman, kemudian dilakukan peledakan di dua sumur yang ditempati oleh munisi akhir tersebut untuk dihancurkan. Dan peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," ujarnya.
Namun saat tim menyusun detonator di lubang lain yang dipersiapkan untuk menghancurkan sisa detonator dari dua sumur sebelumnya, ledakan tiba-tiba terjadi.
"Sedangkan di luar dua sumur ini disiapkan satu lubang yang peruntukannya adalah untuk menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya. Termasuk sisa detonator yang ada," tuturnya.
"Berkaitan dengan munisi akhir tersebut. Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," lanjutnya.
Kasi SIMRS dan Rekam Medis RSUD Pameungpeuk, Yani Sryani Dahyani, menyatakan bahwa seluruh korban telah dinyatakan meninggal dunia.
"Ada 13 (korban), semua meninggal dunia. Jadi ada sembilan warga sipil dan empat anggota TNI AD," ujar Yani, pada Senin (12/5/2025).
Kapendam III Siliwangi, Kolonel Mahmudin, menyampaikan bahwa identitas korban masih dalam proses pendataan.
"Saya belum dapat datanya," ujarnya.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023
Berita Terpopuler

Jelang Iduladha, Ini Langkah Kementan Amankan Kesehatan Hewan Kurban
Wednesday, 07 May 2025 19:17 WIB
Buka Kornas Penyuluh Pertanian Se-Indonesia, Mentan Amran Pastikan PPL Bergerak Wujudkan Swasembada Pangan
Thursday, 08 May 2025 15:58 WIB
Mentan Amran Targetkan Kaltara Panen Tiga Kali Setahun, Fokus Benahi Irigasi
Thursday, 08 May 2025 22:48 WIB