Pertanian dan Peternakan

Tingkatkan Produktivitas, Kementan Dorong BP Aceh Timur Terapkan Teknologi Modern

Monday, 05 May 2025 15:21 WIB
Tingkatkan Produktivitas, Kementan Dorong BP Aceh Timur Terapkan Teknologi Modern (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Penguatan Brigade Pangan (BP) sebagai salah satu upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern terus digencarkan. Program ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, mewujudkan swasembada pangan, dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pihaknya terus fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan, khususnya komoditas beras, guna mewujudkan target swasembada pangan.

Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional, dan terampil, dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis serta menghasilkan pendapatan dan keuntungan.

"Salah satu yang digalakkan untuk mencapai target swasembada pangan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan BP," kata Mentan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, mengatakan ketika Presiden Prabowo Subianto mencanangkan swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, Kementan tidak hanya fokus pada peningkatan produksi dan produktivitas, atau soal ketersediaan lahan dan teknologi, tetapi juga pada pelibatan generasi muda dalam kegiatan swasembada pangan.

Konsep pertanian modern akan terus diperkenalkan melalui BP, seperti penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), varietas padi genjah yang dapat ditanam dua hingga tiga kali setahun, serta inovasi kelembagaan untuk memperkuat rantai usaha tani.

“Inovasi kelembagaan ini tidak mudah, terutama saat berhadapan dengan petani yang masih terbiasa dengan sistem lama seperti bergantung pada tengkulak. Melalui BP, kita melakukan konsolidasi lahan dan alsintan, sehingga para petani muda bisa menjalankan usaha yang lebih efisien dan efektif,” bebernya.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan, Muhammad Amin, melakukan peninjauan langsung terhadap BP di Aceh Timur, yang disambut oleh enam kelompok BP, yaitu BP Makmur, Tunas Baru, Perkasa, Muda Tani, Semangat Muda, dan Peureulak Kota. Dalam kunjungannya, ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan ketahanan pangan, sesuai arahan Menteri Pertanian.

“Sebagaimana arahan Bapak Menteri Pertanian, ketahanan pangan harus segera diwujudkan. Salah satu upaya penting adalah dengan mengoptimalkan seluruh potensi SDM dan SDA melalui percepatan tanam. Percepatan ini tidak bisa dilakukan hanya oleh Kementan, tetapi juga oleh pemerintah daerah, TNI, dan seluruh pihak,” ujar Muhammad Amin.

Ia juga mengingatkan agar tidak ada lahan kosong yang tidak dimanfaatkan oleh BP, karena hal ini menjadi bagian penting dalam menjaga sumber daya pangan. Di tengah kondisi ketahanan pangan global yang sedang diuji dan menyebabkan beberapa negara mengalami krisis pangan, Indonesia, dengan kerja sama semua pihak, tetap mampu meningkatkan jumlah hasil panen.

“Kita tahu bahwa beberapa negara di Asia saat ini mengalami kekurangan pangan. Jepang, Filipina, dan Malaysia semuanya menghadapi tantangan berat. Alhamdulillah, Indonesia masih surplus berkat kerja keras semua pihak, termasuk TNI dan BP,” jelasnya.

“Masalah pangan adalah masalah perut, dan ini tidak bisa ditunda. Kalau soal pakaian bisa ditunda, tetapi soal perut tidak bisa. Oleh karena itu, BP harus segera bergerak cepat,” tegasnya.

Muhammad Amin menjelaskan bahwa BP merupakan kelembagaan baru yang perlu dikelola secara profesional. Manajemen yang baik sangat penting dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan. BP ini tidak hanya mengelola usaha tani, tetapi juga menjalankan bisnis.

“Artinya, hasil harus dihitung, ada keuntungan, dan kelembagaan harus jelas, termasuk tabungan dan hasil lainnya,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mengelola pertanian. Dia menilai pembentukan BP juga sebagai inspirasi bagi generasi muda. “Saat ini, banyak petani kita yang semangatnya tinggi, tapi tenaganya mulai terbatas. Maka, peran generasi muda sangat dibutuhkan untuk menggarap lahan,” bebernya.

Ia juga mendorong BP untuk aktif di media sosial agar publik mengetahui keberhasilan mereka. Hal ini penting untuk menarik minat generasi muda agar tertarik pada ekosistem pertanian yang mendukung swasembada pangan.

“Tunjukkan bahwa kalian telah berhasil. Dari yang hanya satu kali tanam menjadi tiga kali tanam dalam setahun, itu luar biasa. Ini harus diinformasikan agar publik tahu bahwa pertanian adalah sektor yang menjanjikan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, para anggota Brigade Pangan diminta menyampaikan kegiatan mereka selama mengelola BP. Salah satu manajer BP Makmur, Rizki Safuan, menyampaikan bahwa dukungan besar telah diberikan oleh pemerintah pusat, termasuk penambahan alsintan seperti transplanter yang sangat membantu percepatan tanam dan olah lahan.

“Kapus menyampaikan pentingnya penambahan LTT atau Luas Tambah Tanam. Kita diminta memaksimalkan seluruh potensi lahan yang ada untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Di akhir kegiatan, Muhammad Amin turut mengapresiasi para petani yang telah berhasil meningkatkan indeks pertanaman, termasuk mereka yang telah meningkatkan frekuensi tanam dari satu kali menjadi dua atau bahkan tiga kali per tahun. (*/Adv)

 

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023

Tag Terpopuler