Ekonomi Bisnis

Jadi Inisiator Utama, Indonesia Dorong Penguatan Ekonomi Biru ASEAN

Thursday, 15 August 2024 17:01 WIB
Netty Muharni, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian. (Dok: ekon.go.id)

Radarsuara.com - Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan ekonomi biru di ASEAN dengan mendukung pelaksanaan Forum Ekonomi Biru ASEAN ke-2 di Vientiane, Laos.

Forum ini menjadi momentum penting dalam implementasi Kerangka Kerja Ekonomi Biru ASEAN (ASEAN Blue Economy Framework - ABEF), yang sebelumnya telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ke-43.

Sebagai inisiator utama, Indonesia melalui koordinasi lintas kementerian seperti Kementerian Luar Negeri, Bappenas, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, berupaya memastikan agar ekonomi biru terus menjadi fokus utama ASEAN. 

"Upaya ini akan membantu mengkatalisasi hasil konkret dan layak dalam memajukan agenda Ekonomi Biru di ASEAN yang saat ini berperan hampir 30 persen dalam skala ekonomi di kawasan," ujar Netty Muharni, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian, dikutip pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Pernyataan ini menegaskan pentingnya keberlanjutan inisiatif Ekonomi Biru yang telah diusung Indonesia, terutama dalam meningkatkan kesadaran dan kemitraan di antara negara-negara anggota ASEAN.

Forum ini dibagi menjadi tiga sesi utama yang masing-masing berfokus pada Konservasi Biru, Sains dan Teknologi Biru, serta Penciptaan Nilai Tambah dalam Sektor Prioritas. Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas menggarisbawahi potensi besar ASEAN dalam memimpin pengembangan Ekonomi Biru secara global, dengan memanfaatkan sumber daya laut dan air untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi.

Salah satu poin penting yang disoroti dalam forum ini adalah perlunya sinergi yang lebih baik antara inisiatif Blue Economy ASEAN dan kerangka kerja sama sub-regional, seperti IMT-GT. 

"Kita perlu tingkatkan sinergi kedua inisiatif ini untuk memaksimalkan potensi Blue Economy. Pemerintah Daerah juga perlu dilibatkan dengan lebih baik," lanjut Netty Muharni, menekankan peran vital pemerintah daerah dalam mendukung implementasi teknologi, seperti pemanfaatan teknologi tracking mangrove di Kalimantan.

Forum ini juga menghasilkan rekomendasi praktis yang akan dipertimbangkan oleh ASEAN, termasuk pembentukan aliansi ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi regional, serta peningkatan keterlibatan sektor swasta dalam ekonomi biru. 

Rekomendasi tersebut akan dipresentasikan dalam pertemuan pertama ASEAN Task Force on Blue Economy (1st ACTF-BE) sebagai langkah awal menuju penyusunan ASEAN Blue Economy Implementation Plan.

Penulis: Mahipal

Komentar

You must login to comment...