Lingkungan Hidup

KLHK Dorong Ekonomi Sirkular Selama Ramadan

Thursday, 06 April 2023 12:08 WIB
Logo KLHK. (Instagram @kementerianlhk)

Radarsuara.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak masyarakat Indonesia untuk mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan di sepanjang bulan puasa melalui gerakan Ramadan Minim Sampah.

“Pada bulan Ramadan kita dituntut untuk menahan diri dan menahan nafsu. Namun demikian, timbulan sampah di bulan Ramadan justru tercatat naik 20 persen dikarenakan jumlah sisa makanan dan sampah kemasan," kata Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Sinta Saptarina dikutip dari ppid.menlhk, Kamis 6 April 2023.
 
Salah satu yang disorot adalah di wilayah Kota Surabaya. Di daerah ini, Sinta mengungkap jika volume sampah mengalami peningkatan selama bulan Ramadan. 
 
Saat kondisi normal, imbuh Sinta, sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya per hari mencapai sekitar 1.500-1.600 ton. "Jumlah sampah tersebut meningkat 100-200 ton per hari di bulan Ramadan,” ungkap Sinta. 
 
Di kota lain, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan mencatat kenaikan timbulan sampah sebesar 5-10 persen dibandingkan hari biasa, yakni sekitar 970 ton per hari.
 
Dari banyaknya sampah itu, KLHK mencatat sampah organik berupa sisa makanan mendominasi komposisi sampah tertinggi di Indonesia. Angkanya mencapai 41,2 persen, diikuti oleh sampah plastik 18,2 persen.
 
Sinta mencontohkan sejumlah langkah sederhana yang dapat dilakukan selama bulan Ramadan. Di antaranya dengan membawa wadah makanan guna ulang dan tas belanja sendiri saat membeli takjil, mengkonsumsi makanan secukupnya, hingga memilah sampah dari rumah guna mendorong ekonomi sirkular. 
 
“Berbagai langkah sederhana ini dapat memberikan keteladanan bagi masyarakat lainnya untuk bersama-sama mengubah perilaku agar lebih ramah lingkungan,” kata Sinta.
 
Sementara, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (MUI),
Hayu Prabowo mengingatkan bahwa berbagai kerusakan di muka bumi yang telah ada disebabkan oleh ulah manusia. 
 
“Pendekatan gaya hidup reuse dan recycle sebagai bagian dari ekonomi sirkular mampu mencegah hal yang mubazir dan berlebih-lebihan, seperti menggunakan kembali plastik yang masih bisa dimanfaatkan. Termasuk juga mengompos sisa makanan menjadi pupuk organik,” ungkap Hayu.
 
Hening Parlan dari Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Aisyiyah sekaligus Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah turut menambahkan. Inisiatif Green Ramadhan yang dikembangkan organisasinya mendorong peran perempuan muslim akan pentingnya menjaga lingkungan secara berkelanjutan dimulai dari rumah.
 
Menurutnya, perubahan-perubahan kecil di dalam pengelolaan sampah sejak dari sumbernya ini mampu menghadirkan manfaat secara lebih besar.
 
"Kami memiliki program eco takjil dan terus mengingatkan agar semua pihak dapat berkontribusi di dalam mengurangi sampah makanan di bulan Ramadan,” kata Hening. (UM)

Komentar

You must login to comment...